Web Hosting Virtualindo

Paket Web hosting dengan berbagai kebutuhan dan juga proteksi untuk web anda dengan Digicert CCL...
Dapatkan juga paket web hosting premium gratis...


Personal Plan
Rp 30.000,-/bulan

Disk space1 GB
Monthly data transfer50 GB
MySQL Database2
EmailboxesUnlimited
CGI, Ruby, Perl, PHPSupported
Anonymous FTPSupported
Log File + StatisticYes
Built-in ScriptsAvailable
Cpanel AccessYes
Fantastico DeluxeYes
Money Back GuaranteeAnytime


Business Plan
Rp 50.000,-/bulan

Disk space3 GB
Monthly data transfer100 GB
MySQL DatabaseUnlimited
EmailboxesUnlimited
CGI, Ruby, Perl, PHPSupported
Anonymous FTPSupported
Log File + StatisticYes
Built-in ScriptsAvailable
Cpanel AccessYes
Fantastico DeluxeYes
Money Back GuaranteeAnytime


Premium Plan
Rp 200.000,-/bulan

Disk space10 GB
Monthly data transfer500 GB
MySQL DatabaseUnlimited
EmailboxesUnlimited
CGI, Ruby, Perl, PHPSupported
Anonymous FTPSupported
Log File + StatisticYes
Built-in ScriptsAvailable
Cpanel AccessYes
Fantastico DeluxeYes
Money Back GuaranteeAnytime


Hubungi di 021-56957022


Yahoo Messanger : citywebindo



Untuk lebih lengkapny silahkan lihat di...

http://virtualindo.com/
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

CMOS vs CCD

Kamera digital menggunakan sensor untuk menangkap cahaya untuk kemudian mengubahnya menjadi gambar. Sensor ini berfungsi sebagai pengganti film pada kamera analog.

Ada 2 jenis sensor yang beredar dan digunakan oleh produsen kamera (dan perangkat penangkap cahaya lainnya), yaitu sensor CCD (Charge-coupled device) dan CMOS (Complementary metal–oxide–semiconductor), keduanya hanyalah bagian dari kamera digital berbentuk sekeping chip untuk menangkap cahaya, menggantikan fungsi film pada era kamera film. Pada kepingan ini terdapat jutaan piksel yang sensitif terhadap cahaya (foton) dan energi cahaya yang diterima mampu dirubah dalam bentuk sinyal tegangan. Perbedaan teknis keduanya adalah dalam bagaimana tiap piksel itu memproses cahaya yang ditangkapnya.



Membandingkan kedua jenis ini ibaratnya membandingkan apel dengan jeruk. Meski fungsinya sama, namun karakteristik dan prinsip kerja kedua sensor ini berbeda, sehingga masing-masing sensor memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.



CCD (Charge-coupled device)

Teknologi yang digunakan CCD adalah teknologi yang sudah dipakai dalam waktu yang cukup lama sebagai sensor cahaya. Cara kerja sensor ini adalah ketika cahaya mengenai sensor, masing-masing pixel sensor menghasilkan muatan listrik yang kemudian dikonversi menjadi tegangan.

Tegangan dikirim menuju chip pengkonversi sinyal analog menjadi digital (analog to digital converter - A/D converter) melalui sebuah saluran dengan cara serial (seperti pada sistem register geser).

Piksel pada sensor CCD merubah cahaya menjadi elektron dan output dari sensor CCD memberikan hasil berupa tegangan, alias benar-benar piranti analog. Maka itu pada kamera bersensor CCD, proses analog-to-digital conversion (ADC) dilakukan diluar chip sensor.

Susunan komponen sensornya sederhana, namun untuk mendapatkan data digital, sensor CCD membutuhkan piranti pendukung yang rumit. Karena sensor CCD masih menghasilkan output berupa tegangan, maka sensor CCD sering disebut dengan piranti analog.


Keuntungannya :
- gambar yang dihasilkan menjadi lebih tajam dengan tingkat noise yang rendah
- matang secara teknologi
- desain sensor sederhana (lebih murah)
- sensitivitas tinggi (termasuk dynamic range)
- tiap piksel punya kinerja yang sama (uniform)

Kelemahannya :
- respon dari kamera ini relatif lebih lambat. Untuk menghasilkan data digital, sensor ini membutuhkan piranti lain (chip dan rangkaian elektronik pendukung)
- harga sensor ini pun relatif mahal plus konsumsi dayanya juga tinggi
- desain sistem keseluruhan (CCD plus ADC) jadi lebih rumit
- sensitif terhadap smearing atau blooming (kebocoran piksel) saat menangkap cahaya terang

Prinsip kerja sistem CCD


CMOS (Complementary metal–oxide–semiconductor)

CMOS merupakan teknologi yang relatif baru serta dipakai pada industri semikonduktor. Sensor-sensor cahaya menerima cahaya kemudian diubah langsung menjadi data digital. A/D converter terletak pada masing-masing komponen sensor.

Oleh karena itu piranti CMOS lebih sering disebut piranti digital. Susunan komponen di dalam CMOS memang lebih rumit namun keuntungannya komponen ini tidak memerlukan banyak piranti pendukung untuk mendapatkan data digital.

Tiap piksel pada sensor CMOS mampu menghasilkan tegangan keluaran sendiri (berkat transistor yang ada pada setiap piksel) sehingga memungkinkan membuat chip CMOS yang terintegrasi dengan rangkaian ADC.

Keuntungannya :
- kecepatan proses responsif (berkat parralel readout structure)
- praktis, keping sensor sudah termasuk rangkaian ADC (camera on a chip)
- biaya produksi lebih murah (karena menggunakan wafer semikonduktor yang siap pakai)
- konsumsi daya yang rendah berkat integrasi sistem
- tiap piksel punya transistor sendiri sehingga terhindar dari masalah smearing atau blooming

Kelemahannya :
- gambar yang dihasilkan tidak setajam gambar yang dihasilkan oleh sensor CCD
- kemungkinan terjadinya noise lebih besar
- proses pematangan teknologi (untuk menyamai kualitas CCD perlu biaya besar)
- piksel dengan transistor didalamnya menurunkan sensitivitas piksel (area penerima cahaya menjadi berkurang)
- piksel yang mampu mengeluarkan tegangan sendiri kurang baik dalam hal keseragaman kinerja (uniformity)

Prinsip kerja sistem CMOS



Gambar di atas adalah modul CMOS siap pakai, biasanya untuk kamera ponsel atau webcam atau bahkan spycam. Lihatlah betapa simpelnya modul tersebut, cukup sebuah lensa dengan sensor CMOS didalamnya dan kabel data untuk antar muka. Modul seperti di atas tidak mungkin menggunakan sensor CCD karena keluaran CCD masih berupa tegangan analog yang perlu dikonversi dulu jadi data digital. Maka itu untuk alasan kepraktisan dan efisiensi, hampir semua kamera pada ponsel memakai sensor CMOS sederhana seperti gambar di atas.


Dalam dunia DSLR sensor CMOS sudah disempurnakan sehingga hasilnya menyamai sensor CCD, contohnya seperti gambar di atas yaitu sensor kamera Nikon D2x 12 MP CMOS yang hasil fotonya sangat baik. Adapun soal kemampuan sensor CMOS dalam ISO tinggi pada dasarnya tak berbeda dengan sensor CCD dimana noise yang ditimbulkan juga linier dengan kenaikan ISO. Kalau ada klaim sensor CMOS lebih aman dari noise maka itu hanya kecerdikan produsen dalam mengatur noise reduction. Untuk melihat noise aslinya gunakan file format RAW pada ISO tinggi.

ada beberapa perbedaan mendasar dari sensor CCD dan CMOS.
• Sensor CCD, seperti yang disebutkan di atas, kualitasnya tinggi, gambarnya low-noise. Sensor CMOS lebih besar kemungkinan untuk noise.
• Sensitivitas CMOS lebih rendah karena setiap piksel terdapat beberapa transistor yang saling berdekatan. Banyak foton mengenai transistor dibandingkan diodafoto.
• Sensor CMOS menggunakan sumber daya listrik yang lebih kecil.
• Sensor CCD menggunakan listrik yang lebih besar, kurang lebih 100 kali lebih besar dibandingkan sensor CMOS.
• Chip CMOS dapat dipabrikasi dengan cara produksi mikroprosesor yang umum sehingga lebih murah dibandingkan sensor CCD.
• Sensor CCD telah diproduksi masal dalam jangka waktu yang lama sehingga lebih matang. Kualitasnya lebih tinggi dan lebih banyak pikselnya.


Feature and Performance Comparison

Baik sensor CCD maupun sensor CMOS, keduanya sudah cukup lama dikembangkan meski pada awalnya kualitas CMOS memang kalah dibanding dengan CCD. Maka itu CCD awalnya lebih diutamakan untuk dipakai pada kamera digital sementara CMOS hanya ditujukan untuk dipakai di kamera ponsel. Lambat laun riset telah berhasil meningkatkan kualitas sensor CMOS dengan harapan bisa menyamai kualitas sensor CCD. Kini sensor CCD sendiri justru mulai dikembangkan untuk kamera ponsel, sebaliknya sensor CMOS yang semakin disempurnakan mulai diterapkan di kamera digital. Persilangan ini menandakan sudah tidak lagi ada perbedaan berarti dalam hal kualitas gambar antara keduanya. Kini pada kamera DSLR kelas menengah dan atas saat ini sudah memakai sensor CMOS, sementara DSLR ekonomis masih memakai CCD. Sebagian besar kamera non DSLR masih memakai sensor CCD.

Jadi, baik sensor CCD maupun CMOS memang berbeda total secara desain. CCD punya keunggulan dalam hal sensitivitas meski berpotensi terganggu saat berhadapan dengan cahaya terang. CMOS unggul dalam hal kecepatan hingga lebih cocok dipakai di kamera dengan fps (burst) tinggi. Namun keduanya sudah didesain untuk sanggup memberikan hasil foto yang berkualitas tinggi, jadi fokuskan saja pilihan pada hal-hal lain seperti memilih lensa yang berkualitas dan melatih teknik memotret yang baik.










sumber :
http://kamera-gue.web.id/2010/02/01/antara-sensor-ccd-dan-cmos/
http://gaptek28.wordpress.com/2010/09/02/untung-rugi-kamera-dengan-sensor-cmos/
http://maskres.blogspot.com/2009/01/perbedaan-antara-sensor-gambar-ccd-dan.html
http://kamera.dagdigdug.com/sensor-ccd-vs-cmos-20091201.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Tugas Pengolahan Citra

IMAGE PROCESSING



Nama :
- Nulykanti Giatrias Hutami (50407630)

- Aldy Yossa Herdianto (50407078)


Kelas : 4 IA 05



Pada mata kuliah Pengolahan Citra kali ini, mahasiswa ditugaskan untuk membuat Image Processing dengan menggunakan software apa saja. Di sini kami menggunakan software Delphi 7 untuk pembuatan program Image Processing. Kami akan membuat Image Processing dengan metode Sobel, Treatment, Grayscale, dan Invert.



Source Code :



Output :



Masukkan Gambar :



Sobel


Algortima Sobel digunakan untuk mendeteksi tepi. Tepi (Edge) Adalah perubahan nilai intensitas derajat keabuan yang cepat atau tiba-tiba (besar) dan dalam jarak yang singkat.

Deteksi tepi (Edge Detection) pada suatu citra adalah suatu proses yang menghasilkan tepi-tepi dari obyek-obyek citra, tujuannya adalah :
• Untuk menandai bagian yang menjadi detail citra.
• Untuk memperbaiki detail dari citra yang kabur, yang terjadi karena error atau adanya efek dari proses akuisisi citra.

Suatu titik (x,y) dikatakan sebagai tepi (edge) dari suatu citra bila titik tersebut mempunyai perbedaan yang tinggi dengan tetangganya.

Metode Sobel merupakan pengembangan metode robert dengan menggunakan filter HPF yang diberi satu angka nol penyangga. Metode ini mengambil prinsip dari fungsi laplacian dan gaussian yang dikenal sebagai fungsi untuk membangkitkan HPF. Kelebihan dari metode sobel ini adalah kemampuan untuk mengurangi noise sebelum melakukan perhitungan deteksi tepi.

Sedangkan pada operator turunan kedua terdapat metode laplacian.


Operator Sobel

Tinjau pengaturan pixel di sekitar pixel (x,y) :
Operator Sobel adalah magnitudo dari gradien yang dihitung dengan :
yang dalam hal ini, turunan parsial dihitung dengan :
dengan konstanta c = 2. Dalam bentuk mask, sx dan sy dapat dinyatakan sebagai :

Arah tepi dihitung dengan persamaan :
Contoh berikut ini memperlihatkan deteksi tepi dengan operator Sobel. Konvolusi pertama dilakukan terhadap pixel yang bernilai 1 (di titik pusat mask) :

Nilai 18 pada citra hasil konvolusi diperoleh dengan perhitungan berikut :
Nilai diatas dihampiri dengan menhitung :
Di bawah ini contoh lain deteksi tepi dengan operator Sobel, di mana hasil konvolusi diambangkan dengan T = 12.


Output Sobel :



Treatment

Teknik treament adalah dengan menyeleksi area frekuensi kontras tinggi yang muncul dengan sistem pengolahan citra sebagai daerah yang tidak diinginkan dan kemudian dieliminasi sehingga memungkinkan masing-masing piksel dalam gambar termasuk pixel di tepi gambar timbul noise. Setiap pengaruh lingkungan yang timbul dari piksel dekat tepi gambar tersebut tereliminasi karena piksel tepi muncul sebagai noise yang dieliminasi. Munculnya noise karena pergantian frekuensi tinggi yang kontras daerah yang diproses sebagai noise.


Output Treatment :



Grayscale

Grayscale merupakan skala keabu-abuan. Suatu istilah untuk menyebutkan satu citra yang memiliki warna abu-abu, hitam, dan putih. Grayscale menunjukkan jumlah warna (dari abu-abu, hingga hitam putih) yang ada dalam satu citra. Makin besar angka grayscale, citra yang terbentuk makin mendekati kenyataan. merupakan derajat keabu-abuan yang membagi masing-masing nilai dari intensitas RGB kemudian dicari rata-rata. Grayscale biasanya format yang lebih disukai untuk pengolahan citra. Dalam kasus yang membutuhkan warna, gambar warna RGB dapat decompose dan ditangani sebagai tiga gambar grayscale terpisah. Indexed gambar harus dikonversi ke grayscale atau RGB untuk kebanyakan operasi.


Output Grayscale :



Invert

Efek Invert color adalah efek untuk membalikan warna sehingga dengan efek ini sebuah gambar berwarna akan menjadi seperti gambar klise. Invert Image merupakan suatu gambar yang terjadi adanya proses invert pada gambar asli sehingga tampak seperti gambar negative pada suatu susunan warna RGB. Proses invert ini berbeda dengan Image Negative.


Output Invert
:





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS